Babi Panggang Atek Alam Sutera: Say Hello to the best Pork!

Babi panggang legendaris ATEK memang sudah seliweran sejak lama di pendengaran saya. Katanya enak, katanya sedap, katanya mantap. Beberapa fotonya juga sempat saya tengok di Instagram. Memang bikin ngiler banget! Cuma waktu itu, letak ATEK masih cukup jauh, yakni di Duta Mas dekat daerah Jelambar sana. Rasanya malas sekali kaki berangkat ke sana. Lagipula, masih banyak alternatif babi bagi saya tanpa perlu jauh-jauh berkunjung ke Duta Mas (iya, buat saya daerah ini jauh dan sulit dijangkau kendaraan umum).

Kabar baiknya, ketika saya sedang memutar-mutar sekitaran Alam Sutera, saya melihat spanduk besar bertuliskan Babi Panggang Atek di Jalur Sutera Alam Sutera. Langsung saja, karena perut saya belum terisi saat memutar-mutar Alam Sutera, saya memutuskan untuk mampir sebentar dan mencoba nasi campur babi yang katanya super memanjakan lidah itu.

ATEK (1)
Untung ada spanduknya yang besar ini. Hehe.

Setelah melihat menu yang sayangnya tidak disertai harga itu (penting lho mencantumkan harga dalam daftar menu!), saya kemudian memesan satu porsi nasi hainam bebek panggang plus dua porsi nasi hainam campur (perginya nggak sendiri soalnya). Usai memesan, saya menunggu sambil penasaran dan penasaran sambil menunggu. Seperti apa sih rasa dari babi panggang yang digadang-gadang sebagai yang terbaik sekota Jakarta ini?

Tak lama berselang, pesanan-pesanan pun datang memenuhi meja sampai-sampai saya tak sanggup lagi menatanya untuk masuk dalam frame kamera. Maklum, orang-orang yang mendampingi saya juga kebetulan sudah teriak lapar dan memang terlihat kelaparan. Ditambah pula, penampilannya sangat menggoda liur untuk menetes, makin-makin saja saya diminta untuk menyudahkan sesi foto-foto amatir itu. Haft!

Nasi Hainam Bebek Panggang (IDR 60)

ATEK (2)
Bebek. Iya, itu bebek panggangnya. Makan sendiri, habis?

ATEK (3)

Porsinya besar! Begitu kesan pertama yang saya dapat ketika melihat si menu bebek ini tersaji di meja. Potongan-potongan bebeknya berbaris rapi untuk kemudian saya santap dengan nikmat. Rasanya ternyata memang betul enak. Dagingnya empuk, saus bebek panggangnya pun manis dan cukup kental. Lemak bebek yang menempel di kulitnya? Jangan ditanya lagi, enaknya sampai bikin merasa berdosa. Untung, saya sadar diri dengan tidak menghabiskan semua lemak dan minyak yang menempel di kulit bebek tersebut. Oiya, meskipun bebek panggangnya betul-betul lezat *duh*, tapi sayangnya kulit bebeknya kurang garing. Kalau kulit bebeknya garing, ah pasti perpaduannya akan lebih sempurna, apalagi daging bebeknya sudah betul-betul empuk. Nikmat!~

Nasi Hainam Campur Spesial (IDR 60)

Nasi campur ATEK mungkin sama saja dengan nasi campur lainnya yang saya kerap temui. Seporsi nasi hainam, akan ditemani dengan sebuah piring lauk, terdiri atas telur, daging ayam panggang, dan juga aneka babi. Babi-babi itu berupa siobak (babi panggang), chasiu (daging babi merah), dan juga chasiu garing madu (daging babi merah yang lebih manis, terkesan hangus, dan lebih tipis).

ATEK (5)

ATEK (4)

Untuk rasa daging babinya sendiri, harus saya akui memang tidak terlalu berbeda dengan nasi campur lain yang sudah pernah saya coba. Pada dasarnya, semua babi memang nggak pernah nggak enak, sih. Hehe. Meskipun begitu, bukan berarti ATEK tidak punya keunggulan sedikit pun. Kekuatan babi-babi di rumah makan ini terletak pada kelembutan dagingnya! Siobaknya garing, dan gurih. Asin-asin kriuk seperti biasa. Chasiu babinya nggak keras seperti kebanyakan chasiu yang saya jumpai di tempat lain. Chasiu madu-nya yang juara! Ada sensasi-sensasi gosong/hangus, tapi sesungguhnya nggak hangus. Manisnya nggak terlalu manis. Dan sangat berminyak, membuat rasanya makin sedap. Teksturnya keras sekaligus lunak (karena tipis), jadi mudah dikunyah.
*menu babi itu memang kalau semakin berminyak semakin sedap, entah mengapa :”’
*bikin dosa.

Selain dua menu yang saya pesan ini, ATEK juga menyediakan ragam menu lain seperti, nasi campur biasa (serupa nasi campur spesial, dengan jumlah dagingnya lebih sedikit), nasi tim ayam, nasi tim babi, kari bihun, nasi ayam rebus, nasi kari ayam, bakmi ala Medan, dan bakmi ala HK. Kalau seandainya kita ingin makan besar sekeluarga, kita bisa memesan siobak (babi panggang), chasiu daging, chasiu garing madu, bebek panggang, dan ayam rebus secara porsian. ATEK juga menjual babi kecil/anak babilho! Tapi khusus menu ini, pembeli harus memesan terlebih dahulu jauh-jauh hari.

Pada akhirnya, bisa jadi saya sedikit sepakat dengan slogan ‘The Best Roast Pork In Town‘ yang diambil oleh ATEK, karena memang babi panggang dan bebek panggang di ATEK rasanya juara! Cuma, karena saya sendiri sudah menyukai daging babi dan bisa dibilang penggemar daging babi, buat saya, babi itu kalau dibuat apa-apa juga enak-enak aja. Jadi ATEK sebenarnya hanya membuat lebih enak, apa yang sudah enak. Hihi, worth to try by the way!

Selain Alam Sutera (Jalur Sutera Kavling 29 D, No 35), para pecinta nasi campur babi juga bisa menjumpai ATEK di Duta Mas, PIK, Palem Lestari, Taman Ratu, dan Serpong. Gidaaah cobain~

Happy Tummy, Happy Pork-ing 🙂

2 thoughts on “Babi Panggang Atek Alam Sutera: Say Hello to the best Pork!

Leave a comment